CARAPANDANG - Anggota Komisi IV DPR RI Prof Rokhmin Dahuri mengingatkan agar pemerintah tidak melakukan impor beras karena bisa memicu amarah rakyat.
Menurutnya jika pemerintah melakukan impor beras ini berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh pemerintah.
Pasalnya dalam setiap presentasinya di Komisi IV DPR, pemerintah kerap menyebut stok beras aman dan tidak ada celah untuk melakukan impor beras.
Namun jika ke depan terjadi impor beras akibat stok di pasaran menurun dan mahal, maka tidak menutup kemungkinan akan memantik murka petani dan rakyat.
“Desember tahun lalu, Presiden sudah pidato berapi-api, didampingi Pak Zulkilfi Hasan, Pak Amran, dan Menteri Pedagangan, waktu konferensi pers, bahwa empat komoditas pangan untuk tahun ini nggak akan impor, yaitu beras, kemudian gula, jagung, dan garam,” katanya di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu, 3 September 2025.
Selanjutnya dalam pidatonya pemerintah seolah-olah memberikan harapan yang besar kepada masyarakat soal ketahanan pangan dengan selalu mengatakan bahwa stok beras melimpah bahkan tertinggi sepanjang sejarah republik ini.
Namun, yang terjadi sebaliknya, stok melimpah tapi harga beras terus melambung dan ketersediaan di pasaran seolah menurun.
“Nah kalau faktanya itu harga beras itu malah terus meningkat, itu kan berarti ada anomaly," kata Rokhmin.