CARAPANDANG – Pemerintah menegaskan komitmen memperkuat ekosistem kendaraan listrik melalui regulasi dan pembangunan industri baterai. Balai Besar Survei dan Pengujian Kelistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris menyebut upaya ini bersifat menyeluruh.
Kepala Balai Harris menjelaskan ekosistem baterai telah berkembang dari hulu hingga hilir. "Presiden meresmikan ekosistem baterai sekarang, yang mengintegrasikan mulai dari sisi hulu penambangan nikel, sampai pembuatan baterai pack-nya,” ucapnya saat acara yang diadakan KONEKSI bertajuk 'Mengembangkan Ekosistem Berkelanjutan untuk Kendaraan Listrik' di Menara KADIN, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Ia menambahkan, penggunaan baterai kendaraan listrik akan menciptakan tantangan baru pasca masa pakai. Pemerintah tengah menyiapkan strategi pemanfaatan baterai bekas secara berkelanjutan.
Menurut Harris, baterai bekas kendaraan masih dapat dimanfaatkan sebelum akhirnya didaur ulang. "Tidak juga langsung di-recycle, masih ada second life yang berpotensi untuk digunakan, juga sudah sampai mengenai storage system," katanya.
Salah satu bentuk pemanfaatan lanjutannya adalah sistem penyimpanan energi berbasis baterai. Hal ini penting mendukung transisi menuju energi surya dan angin yang bersifat tidak stabil.