Elzadaswarman juga menegaskan bahwa Pemko Payakumbuh terus berkomitmen mendorong masyarakat untuk aktif menggali potensi budaya, sejalan dengan dukungan dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Kerapatan Adat Nagari (KAN), dan Bundo Kanduang.
“Program Satu Nagari Satu Event tidak hanya sebagai wadah pelestarian adat, tapi juga sebagai media promosi pariwisata daerah dan penggerak ekonomi kreatif masyarakat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras demi suksesnya acara ini,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh, Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, menilai kegiatan ini sebagai momentum penting dalam membangkitkan kembali semangat pelestarian adat di setiap nagari.
“Kita berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di 10 nagari yang ada di Payakumbuh. Ini bukan hanya untuk nostalgia budaya, tapi juga investasi jangka panjang dalam membentuk karakter generasi penerus,” tegasnya.
Dt. Parmato Alam juga menambahkan, kegiatan ini memberi ruang luas bagi anak-anak muda untuk menampilkan keterampilan seni dan tradisi lokal, serta memberikan peluang ekonomi bagi pelaku UMKM yang ikut berpartisipasi.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga ke depan, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi lebih baik lagi setiap tahunnya,” pungkasnya.
