Dua anak pengungsi Palestina yang menderita malanutrisi dan cerebral palsy terlihat di dalam sebuah sekolah yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan di sebelah barat laut Gaza City pada 25 Juli 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, Sabtu (2/8), mengecam aksi penembakan oleh pasukan Israel terhadap warga sipil Palestina yang sedang menunggu bantuan di Jalur Gaza.
Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, Sabtu (3/8), menyatakan sebagian besar dari 36 truk bantuan yang diizinkan Israel masuk pada Jumat telah dijarah di tengah situasi keamanan yang sengaja dibuat kacau oleh militer Zionis.
Warga Palestina membawa karung berisi tepung setelah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui sebuah perlintasan perbatasan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 27 Juli 2025. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Kota Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 27 April 2025. Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA) pada Minggu (27/4) mengatakan bahwa persediaan tepung di Gaza menipis karena Israel terus membatasi masuknya makanan dan bantuan kemanusiaan. (Carapandang/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Liga Arab pada Selasa (15/7) mengecam rencana terbaru Israel untuk mengisolasi warga Palestina di sebuah "kota kemanusiaan" di Jalur Gaza bagian selatan.
Senin (30/6/2025), konvoi kecil pasokan medis PBB memasuki Gaza untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. Sekjen PBB menyatakan hal itu hanya untuk menggarisbawahi skala kebutuhan yang sangat besar.
Inggris telah menjanjikan bantuan kemanusiaan senilai $5,4 juta (Rp88,3 miliar) untuk Gaza. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Inggris terhadap warga sipil Palestina yang terdampak krisis.