CARAPANDANG - Guna memperingati Hari Udara Bersih Internasional 2025 dengan tema global “Racing for Air”, Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) menggelar webinar bertajuk “Industri Baja Hijau: Solusi untuk Kesehatan Masyarakat Sekitar. Kegiatan ini menekankan pentingnya mempercepat solusi dan tindakan kolektif untuk memastikan udara bersih yang sehat.
Hari Udara Bersih Internasional yang diperingati setiap 7 September. Momentum global ini guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya udara bersih bagi kesehatan dan keberlangsungan hidup.
“Industri baja adalah salah satu emitter terbesar dalam sektor industri, menjadikannya prioritas utama dalam dekarbonisasi. Proses peleburan baja memerlukan suhu sangat tinggi, mengakibatkan emisi yang sangat tinggi," kata Timotius Rafael, peneliti AEER, Sabtu (6/9/2025).
Menurut dia, teknologi produksi baja terbagi menjadi dua jalur utama - tanur tinggi berbahan bakar batubara (blast furnace) dan Electric Arc Furnace (berbasis listrik). Keduanya menghasilkan emisi, sehingga pengendalian polusi harus menyertakan seluruh tahap produksi dengan memperhatikan aspek lingkungan.
State of Global Air Report 2024 melaporkan bahwa polusi udara merupakan faktor risiko utama kedua penyebab kematian. Hal itu menyebabkan sekitar 8,1 juta kematian dini setiap tahun akibat kondisi seperti stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru, dan infeksi pernapasan akut.