Rencana yang dikenal sebagai Gaza Reconstitution, Economic Acceleration, and Transformation (GREAT) Trust ini disusun oleh pihak Israel bersama AS dan Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Israel, dengan perencanaan finansial dari Boston Consulting Group.
Dokumen itu menggambarkan konsep “Gaza Trump Riviera” dengan resor dan kemungkinan pulau buatan; enam hingga delapan “kota pintar berbasis AI” lengkap dengan hunian, perdagangan, industri, sekolah, rumah sakit, serta ruang hijau; hingga apartemen seluas 1.800 kaki persegi seharga 75.000 dolar AS (sekitar Rp1,2 miliar) bagi keluarga yang menukarkan token tanah mereka.
Sumber yang mengetahui perencanaan trust dan pembahasan internal pemerintahan menyampaikan isu sensitif tersebut dengan syarat nama sumber dirahasiakan (anonim).
Gedung Putih merujuk pertanyaan ke Departemen Luar Negeri AS yang menolak berkomentar. Boston Consulting Group menyebut pekerjaannya terkait rencana ini tidak disetujui secara resmi, bahkan dua mitra senior yang memimpin pemodelan keuangan kemudian diberhentikan.
Pada Rabu lalu, Trump bertemu sejumlah pejabat tinggi termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, utusan Steve Witkoff, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, dan menantunya Jared Kushner untuk membahas upaya mengakhiri perang hampir dua tahun, namun tidak ada keputusan yang diumumkan.